Medan Retweet
 
Picture
Berbicara makanan tradisional warga Mandailing dan Tapanuli Selatan, tentunya Pakkat adalah salah satunya yang dikenal oleh warga Sumatera utara, khususnya di kota Medan.

Pakkat adalah makanan yang terbuat dari rotan muda yang dibakar, setelah dibakar, kulit kayunya di kelupas dan isinya yang tak lain disebut Pakkat bisa dikonsumsi dan memiliki rasa yang khas. Rasa pahit dan kelat.

Bagi penikmat Pakkat, tentunya tahu cara menambah kenikmatan citarasa Pakkat itu. Rasa pahit dan kelat itu akan berubah menjadi rasa yang nikmat, saat dilalap akan lebih terasa ketika ditambahkan sambal. 

Khasiat Pakkat sendiri disebut-sebut bisa menambah stamina dan memperkuat kondisi fisik agar tetap prima. Itu, sebabnya di bulan Ramadhan ini, warga Medan banyak mengkomsumsi Pakkat saat sahur dan berbuka puasa untuk mendapatkan stamina yang lebih.

Seorang pedagang Pakkat di kawasan Sisingamangaraja Medan, siregar membenarkan pada bulan puasa warga Medan lebih banyak mengkomsumsi Pakkat setiap tahunnya. Sehingga membuat omset pedagang bertambah dua kali lipat dibanding hari biasa.

Siregar mengatakan, selama. Puasa ini dia bisa menjual 700 batang pakkat dengan harga Rp. 5000 per ikat (5 batang). Jumlah itu menurutnya jauh meningkat dari hari biasa yang hanya mampu menjual 200 batang per harinya. Itu pun tidak“ menentu. @HarrySaragih Medan Retweet.


 
Oleh : M. Januar

Saya dengan beberapa teman yang sama-sama tidak memiliki pacar kerap menghabiskan waktu pada Sabtu malam (tidak mau pilih kata malamMinggu) untuk nonton bola di televisi atau sekadar ngobrol ngalor ngidulsampai larut malam untuk membunuh waktu. “Beginilah nasib orangjomblo,” kata yang sering terdengar dalam percakapan kami. Namun tahukah sebenarnya asal mula kata jomblo?. 

 
Tidak Pernah Malu Jadi Pemulung

Sore itu langit jingga tampak cerah memayungi bumi. Di antara lalu lalang para mahasiswa USU yang tampak lelah selepas kuliah, tampak satu dua orang membawa karung plastik besar. Wajah mereka dua kali lipat lebih lelah dengan peluh yang bercucuran membasahi baju longgar kumal yang dikenakan. Kulit mereka hitam terbakar matahari, rambut mereka begitu kusam memberi kesan bahwa mereka adalah pekerja di bawah terik. Langkah mereka terkadang pelan dan lambat ketika mengoreki tempat sampah dan parit namun seketika dapat tergesa-gesa ketika melihat mahasiswa membuang sampah yang mereka cari. Dengan lihai mata mereka pun tak lepas menyisir tiap sudut kampus untuk barang incaran mereka. Barang yang bagi kita hanyalah sampah namun bagi mereka adalah berkah.

 
Merek, (Analisa). Pelaksaan Toba Go Green tidak hanya pada tahap penanaman saja. Namun diharapkan hasilnya dapat dirasakan dan dinikmati masyarakat umum dan setempat.
Hal itu disampaikan Staf Ahli Kodam I/ BB selaku Ketua Tim II Kol Inf Budi Heriyanto saat melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap penanaman pohon di Bukit Sipiso-piso, Desa Pangambatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Kamis (5/7). 

Menurutnya, dalam pelaksanaan Toba Go Green yang dicanangkan Pangdam I/ BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus di wilayah Danau Toba sudah berjalan dengan baik walau masih belum optimal.

 
MEDAN – Ingin lebih mengenal budaya Melayu? Mulai hari ini hingga Selasa (10/7/2012) Anda bisa mengunjungi Festival Budaya Melayu Agung di Lapangan Merdeka Medan.

Pada festival yang juga merupakan kalender tahun kunjungan wisata Kota Medan ini akan digelar berbagai acara dan lomba akan diadakan dalam festival budaya Melayu yang diikuti tokoh dan kelompok masyarakat etnis Melayu seluruh Nusantara serta partisipan dari Malaysia.

Pagi tadi, pembukaan sudah dilakukan dengan dimeriahkan oleh penampilan artis/penyanyi dangdut melayu terkenal dari Jakarta, Iyet Bustami. Pada Minggu, warga Medan bisa menyaksikan
Kirab Budaya Melayu.

 
Starberita-Medan, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Medan menolak tegas kehadiran Trans Medan sebagai salah satu angkutan umum massal yang akan segera dioperasikan oleh Pemerintah Kota Medan dalam waktu dekat. Pasalnya, alasan Pemko Medan mengoperasikan Trans Medan untuk mengatasi kemacetan Kota Medan, dinilai Organda Medan terlalu mengada-ada dan dipaksakan.

“Kondisi jalan yang ada saat ini belum mendukung dioperasikannya Trans Medan sebab lebar ruas jalan juga masih belum sebanding dengan jumlah kenderaan yang ada,” tegas Ketua DPC Organda Medan, Mont Gomery Munthe dalam Rapat Koordinasi Organda Medan dengan Organda Sumut yang dihadiri oleh para Direksi angkutan umum di Medan, di Kantor DPD Organda Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan yang dihadiri Ketua DPD Organda Sumut, Haposan Sialagan serta beberapa pengusaha dan pemilik angkutan umum diantaranya Ketua Koperasi  Pengangkutan Umum Medan (KPUM), Ferdinan Simangunsong, Direktur Medan Bus, Jumongkas Hutagaol, dan OK Chaidir, Kamis (05/07).


 
Starberita - Medan, Hujan deras yang melanda Kota Medan mengakibatkan banjir di sejumlah kawasa, Hal itu dosebabkan oleh Drainase yang buruk. 
Seperti kawasan Sei Batang Hari, antrean kendaraan sepanjang 1 KM tidak terelakkan. Apalagi banyaknya kendaraan yang mogok sebab ketinggian air setinggi lutut orang dewasa.Kawasan Jalan Gatot Subroto juga digenangi air setinggi lutut orang dewasa.

Menurut Jaka, salah seorang pengguna jalan, antrean kendaraan sudah terjadi sekitar 35 menit yang lalu. Apalagi antrean makin parah akibat banyaknya pengguna jalan menerobos masuk sehingga menyebabkan antrean semakin panjang.(ULF/MBB) 
 
TRIBUN-MEDAN.com - Penjualan smartphone BlackBerry dari Research In Motion (RIM), sejak 2010 lalu mengalami penurunan yang signifikan.

Meski masih banyak orang yang menggunakan BlackBerry, kebanyakan dari mereka mengaku ingin beralih ke smartphone lain.



    Author

    Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview.

    Archives

    July 2012

    Categories

    All


Copyright @2012 Medan Retweet