Foto : Muslim Ramli/SuaraUSU
Oleh Debora Blandina Sinambela / Muslim Ramli
USU, suarausu-online.com --Menjelang berbuka puasa, puluhan pedagang makanan mulai padati pintu IV kampus USU. Mereka mulai membuka dagangannya sekitar pukul 15.00 WIB. Suwendi, salah seorang pedagang bubur mengatakan ini merupakan rutinitasnya selama bulan Ramadhan. “Saya sudah tiga tahun jualan di sini, istri saya juga gitu,” ujarnya saat ditemui Sabtu, (21/7).
USU, suarausu-online.com --Menjelang berbuka puasa, puluhan pedagang makanan mulai padati pintu IV kampus USU. Mereka mulai membuka dagangannya sekitar pukul 15.00 WIB. Suwendi, salah seorang pedagang bubur mengatakan ini merupakan rutinitasnya selama bulan Ramadhan. “Saya sudah tiga tahun jualan di sini, istri saya juga gitu,” ujarnya saat ditemui Sabtu, (21/7).
Puluhan pedagang yang datang dari berbagai daerah di Kota Medan ini menyajikan aneka menu berbuka puasa. Mulai bubur, gorengan, minuman segar, mie dan beberapa jenis kue lainnya. Bahkan sebahagian pedagang adalah mahasiswa USU.
Beberapa mahasiswa yang ikut berdagang tidak hanya memanfaatkan meja atau gerobak sebagai lapak, tapi juga ada yang memanfaatkan mobil mewah untuk meletakkan barang dagangan. Hilda, pedangang yang menggunakan mobil untuk berjualan mengaku lebih mudah dalam menjajakan daganganya.
Hal yang sama juga dikatakan Rizal. Namun ia mengaku menggunakan mobil sebagai lapak dagangan butuh usaha untuk menarik pelanggan. Pasalnya pembeli tidak bisa langsung melihat keseluruhan dagangan mereka karena terhalang kaca dan badan mobil. “Jadi kami buat nama yang unik agar pembeli tertarik,” ujar Rizal.
Selain untuk meraup untung, mahasiswa yang berjualan selama Ramadhan juga mereka manfaatkan untuk tugas kuliah praktik bisnis dan mengisi liburan. Rizal mengakui usaha jualannya juga untuk memenuhi tugas akhir dari kampus.
Sumber : http://www.suarausu-online.com
Beberapa mahasiswa yang ikut berdagang tidak hanya memanfaatkan meja atau gerobak sebagai lapak, tapi juga ada yang memanfaatkan mobil mewah untuk meletakkan barang dagangan. Hilda, pedangang yang menggunakan mobil untuk berjualan mengaku lebih mudah dalam menjajakan daganganya.
Hal yang sama juga dikatakan Rizal. Namun ia mengaku menggunakan mobil sebagai lapak dagangan butuh usaha untuk menarik pelanggan. Pasalnya pembeli tidak bisa langsung melihat keseluruhan dagangan mereka karena terhalang kaca dan badan mobil. “Jadi kami buat nama yang unik agar pembeli tertarik,” ujar Rizal.
Selain untuk meraup untung, mahasiswa yang berjualan selama Ramadhan juga mereka manfaatkan untuk tugas kuliah praktik bisnis dan mengisi liburan. Rizal mengakui usaha jualannya juga untuk memenuhi tugas akhir dari kampus.
Sumber : http://www.suarausu-online.com